Medan - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU) Dr Anang Anas Azhar MA memprediksi Partai Golkar tetap aman sampai Pemilu 2019, meski tsunami e-KTP menyudutkan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Saya kira, e-KTP ini hanya sekedar ujian saja bagi Golkar. Tapi, bukan berarti Golkar tumbang pada pemilu 2019 nanti. Golkar akan tetap bertengger pada dua besar," kata Anang Anas Azhar ketika dikonfirmasi, Minggu malam (26/3).
Anang menyebutkan, kasus e-KTP hanyalah ujian tersendiri bagi Partai Golkar. Partai Golkar tidak akan tumbang hanya gara-gara kasus e-KTP. Partai ini sudah lebih dewasa mengatasi konfliknya.
"Partai Golkar sudah sangat dewasa. Meski partai ini terbelah, dan ada yang mendorong kongreslub namun bukan serta merta Golkar tidak mampu mengatasu masalahnya. Partai berlambang pohon beringin ini tetao tegar dan tetap tampil sebagai pemenang pemilu," katanya.
Seperti diketahui, bahwa akibat tsunami kasus e-KTP, Partai Golkar terbelah. Ketua Umum Setya Novanto didesak mundur oleh kader-kadernya, karena dianggap memalukan institusi partai.
Anang yang juga dosen Pascasarjana UINSU ini, justru mengacungkan jempol kepada kepemimpinan Setya Novanto dalam membesarkan Golkar. Banyak komentar pengamat yang menilai miring atas Setya Novanto, bahwa Golkar akan kehilangan induk, dan kalah dalam pemilu 2019 nanti.
Tapi kata Anang, faktanya kepemimpinan Setya Novanto Partai Golkar dari pertarungan 101 Pilkada serentak 2017, kemenangan kader Golkar hampir 60 persen. "Saya kira ini prestasi luar biasa bagi Setya Novanto," kata Anang Anas Azhar.**
"Saya kira, e-KTP ini hanya sekedar ujian saja bagi Golkar. Tapi, bukan berarti Golkar tumbang pada pemilu 2019 nanti. Golkar akan tetap bertengger pada dua besar," kata Anang Anas Azhar ketika dikonfirmasi, Minggu malam (26/3).
Anang menyebutkan, kasus e-KTP hanyalah ujian tersendiri bagi Partai Golkar. Partai Golkar tidak akan tumbang hanya gara-gara kasus e-KTP. Partai ini sudah lebih dewasa mengatasi konfliknya.
"Partai Golkar sudah sangat dewasa. Meski partai ini terbelah, dan ada yang mendorong kongreslub namun bukan serta merta Golkar tidak mampu mengatasu masalahnya. Partai berlambang pohon beringin ini tetao tegar dan tetap tampil sebagai pemenang pemilu," katanya.
Seperti diketahui, bahwa akibat tsunami kasus e-KTP, Partai Golkar terbelah. Ketua Umum Setya Novanto didesak mundur oleh kader-kadernya, karena dianggap memalukan institusi partai.
Anang yang juga dosen Pascasarjana UINSU ini, justru mengacungkan jempol kepada kepemimpinan Setya Novanto dalam membesarkan Golkar. Banyak komentar pengamat yang menilai miring atas Setya Novanto, bahwa Golkar akan kehilangan induk, dan kalah dalam pemilu 2019 nanti.
Tapi kata Anang, faktanya kepemimpinan Setya Novanto Partai Golkar dari pertarungan 101 Pilkada serentak 2017, kemenangan kader Golkar hampir 60 persen. "Saya kira ini prestasi luar biasa bagi Setya Novanto," kata Anang Anas Azhar.**
0 comments:
Post a Comment