Medan - Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) menjadi lembaga strategis yang dibutuhkan Muhammadiyah sekaligus ujung tombak pembentukan Korps Mubaligh di cabang dan ranting Muhammadiyah.
"Karena LPCR ujung tombak, lembaga ini menjadi lembaga yang lintas majelis sekaligus ikut menjadi pendorong utama pembentukan Korps Mubaligh Muhammadiyah, khususnya di tingkat cabang dan ranting," kata Bendahara LPCR Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ir Hamdi MM ketika tampil sebagai nara sumber pada acara Workshop Pembentukan Korps Muballigh dan Pembekalang Cabang dan Ranting, yang digelar LPCR Kota Medan, di Aula PW Muhammadiyah Sumut Jalan SM Raja Medan, Senin (1/5).
Workshop Pembentukan Korps Mubaligh tersebut, dibuka Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut Prof Dr H Hasyimsyah Nasution MA, dihadiri Sekretaris PD Muhammadiyah Kota Medan Dr Hasrat Efendi Samosir MA, Ketua LPCR Sumut Dr Mohd Yusri Isfa MSi dan sekitar 150-an peserta yang berasal dari cabang dan ranting Muhammadiyah se Kota Medan.
Hamdi menjelaskan, sejak LPCR dibentuk pada Muktamar Muhammadiyah Malang, keberadaan lembaga ini menjadi amat penting sekaligus secara realitas ikut mendorong pengembangan cabang dan ranting yang ada di Indonesia.
Dia menjelaskan, jika ada kader Muhammadiyah yang mempertanyakan mengapa harus LPCR membentuk Korps Mubaligh? Hamdi mengemukakan, peran LPCR tidak sampai untuk meng-SK-kan nama-nama korps mubaligh. Tugas LPCR itu hanya sekedar menguatkan dan mendorong pembentukan korps mubaligh.
"Kalau sudah ada nama-nama Korps Mubaligh itu sudah baik, dan segera di-SK-kan Majelis Tabligh. Jadi, remomendasinya saja dari LPCR untuk dibawa ke Majelis Tabligh. Jadi, tugas LPCR tidak sampai mengeksekusi, tetapi mempercepat pembentukan korps yang ada," katanya.
Hamdi juga menjelaskan, LPCR harus mengawal perjalanan seluruh majslie. Karena disadari, masih banyak majelis di Muhammadiyah yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan alasan tidak aktif dan sibuk mengurus kegiatannya masing-masing.
"Untuk itulah, LPCR muncul mengawal kegiatan dan mendorong kegiatan majelis yang ada di seluruh tingkatan," kata Hamdi. **
"Karena LPCR ujung tombak, lembaga ini menjadi lembaga yang lintas majelis sekaligus ikut menjadi pendorong utama pembentukan Korps Mubaligh Muhammadiyah, khususnya di tingkat cabang dan ranting," kata Bendahara LPCR Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ir Hamdi MM ketika tampil sebagai nara sumber pada acara Workshop Pembentukan Korps Muballigh dan Pembekalang Cabang dan Ranting, yang digelar LPCR Kota Medan, di Aula PW Muhammadiyah Sumut Jalan SM Raja Medan, Senin (1/5).
Workshop Pembentukan Korps Mubaligh tersebut, dibuka Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumut Prof Dr H Hasyimsyah Nasution MA, dihadiri Sekretaris PD Muhammadiyah Kota Medan Dr Hasrat Efendi Samosir MA, Ketua LPCR Sumut Dr Mohd Yusri Isfa MSi dan sekitar 150-an peserta yang berasal dari cabang dan ranting Muhammadiyah se Kota Medan.
Hamdi menjelaskan, sejak LPCR dibentuk pada Muktamar Muhammadiyah Malang, keberadaan lembaga ini menjadi amat penting sekaligus secara realitas ikut mendorong pengembangan cabang dan ranting yang ada di Indonesia.
Dia menjelaskan, jika ada kader Muhammadiyah yang mempertanyakan mengapa harus LPCR membentuk Korps Mubaligh? Hamdi mengemukakan, peran LPCR tidak sampai untuk meng-SK-kan nama-nama korps mubaligh. Tugas LPCR itu hanya sekedar menguatkan dan mendorong pembentukan korps mubaligh.
"Kalau sudah ada nama-nama Korps Mubaligh itu sudah baik, dan segera di-SK-kan Majelis Tabligh. Jadi, remomendasinya saja dari LPCR untuk dibawa ke Majelis Tabligh. Jadi, tugas LPCR tidak sampai mengeksekusi, tetapi mempercepat pembentukan korps yang ada," katanya.
Hamdi juga menjelaskan, LPCR harus mengawal perjalanan seluruh majslie. Karena disadari, masih banyak majelis di Muhammadiyah yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan alasan tidak aktif dan sibuk mengurus kegiatannya masing-masing.
"Untuk itulah, LPCR muncul mengawal kegiatan dan mendorong kegiatan majelis yang ada di seluruh tingkatan," kata Hamdi. **
0 comments:
Post a Comment