Oleh : Anang Anas Azhar
Satu per satu, partai politik di Sumut mulai menunjukkan taringnya. Kendati tak satu parpol pun di Sumut dapat mengusung pasangan cagubsu/cawagubsu sendiri, tapi parpol sangat berani menunjukkan calonnya, meski di belakang layar sudah berjalan lobi-lobi politik.
Pertama, Tengku Erry Nuradi calon incumbent, bisa dibilang lega. Kekuatan Partai Golkar (17 kursi) dan PKB (3 kursi) mengantarkan Erry aman dari syarat pencalonan. Konon kabarnya, Erry bakal mendapatkan dukungan NasDem, karena beliau sendir sebagai Ketua NasDem Sumut. Kita tinggal lihat saja ke mana maunya partai besukan Surya Paloh itu. Tengku Erry Nuradi pun sudah dipasangkan Golkar wakilnhya, Ngogesa Sitepu menjadi wakil yang kini masih menjabat Bupati Langkat.
Kedua, Gus Irawan Pasaribu. Ketua DPD Partai Gerindra ini, cukup bangga dengan pendirinya Prabowo. Gus langsung dicalonkan menjadi cagubsu, apalagi partai ini sudah memiliki 13 kursi. Nah, masalahnya sekarang ke mana Gus dan Gerindranya mencari koalisi untuk menggenapkan syarat 20 persen? Benarkah PKS ingin marapat, andai saja PKS merapat dengan kekuatan 9 kursi, maka Gus sudah mengantongi 22 kursi. Ini artinya Gus sudah aman dari syarat pencalonan. Kata para elit PKS, justru PKS intens ikut merapatkan diri dengan Gerindra. Semoga poin kedua ini berhasil.
Ketiga, Edy Rahmayadi. Pangkostrad ini sampai sekarang belum mundur juga dari jabatannya. Tapi, berdasarkan pantauan di lapangan, keinginan beliau menjadi cagubsu mulai nampak, ini dikuatkan dengan banyaknya poster, spanduk, baliho di seluruh kabupaten/kota bahwa Edy Rahmayadi ingin mencalonkan diri menjadi gubernur. Analisa sementara, Hanura menjadi andalan Edy Rahmayadi sebagai perahunya. Kenapa? Ketua Hanura Sumut Kodrat Shah, yang notabenenya berpengaruh kuat untuk mendukung Edy Rahmayadi. Hanura memiliki 10 kursi. Pun Edy sudah dipasangkan dengan Musa Rajeksha (Ijeck) menjadi wakilnya. Tapi sayang, pasangan ini belum memiliki surat sah untuk mendapatkan rekom dari DPP Hanura, Demokrat atau PAN. Kita tinggal liat saja, apakah Hanura, Demokrat dan PAN bakal mengusung Edy-Ijeck?.
Keempat, H Syamsul Arifin. Mantan Gubsu periode 2008-2013 ini juga digadang-gadang. Meski dirinya sudah di-laundry terlebih dahulu, jika dibanding dengan calon lainnya. Saya mengatakan, PDIP berpeluang kuat untuk mengusung Syamsul Arifin. PDIP memiliki 16 kursi. Nah, Syamsul Arifin tinggal mencari 4 kursi lagi. Andai saja PAN ke PDIP mengusung Syamsul, maka komplitlah Syamsul menuju Sumut 1. Mohon maaf, ini hanyalah analisa dan terawangan politik recehan, mungkin bermanfaat, mungkin juga tidak. Semoga !!
Satu per satu, partai politik di Sumut mulai menunjukkan taringnya. Kendati tak satu parpol pun di Sumut dapat mengusung pasangan cagubsu/cawagubsu sendiri, tapi parpol sangat berani menunjukkan calonnya, meski di belakang layar sudah berjalan lobi-lobi politik.
Pertama, Tengku Erry Nuradi calon incumbent, bisa dibilang lega. Kekuatan Partai Golkar (17 kursi) dan PKB (3 kursi) mengantarkan Erry aman dari syarat pencalonan. Konon kabarnya, Erry bakal mendapatkan dukungan NasDem, karena beliau sendir sebagai Ketua NasDem Sumut. Kita tinggal lihat saja ke mana maunya partai besukan Surya Paloh itu. Tengku Erry Nuradi pun sudah dipasangkan Golkar wakilnhya, Ngogesa Sitepu menjadi wakil yang kini masih menjabat Bupati Langkat.
Kedua, Gus Irawan Pasaribu. Ketua DPD Partai Gerindra ini, cukup bangga dengan pendirinya Prabowo. Gus langsung dicalonkan menjadi cagubsu, apalagi partai ini sudah memiliki 13 kursi. Nah, masalahnya sekarang ke mana Gus dan Gerindranya mencari koalisi untuk menggenapkan syarat 20 persen? Benarkah PKS ingin marapat, andai saja PKS merapat dengan kekuatan 9 kursi, maka Gus sudah mengantongi 22 kursi. Ini artinya Gus sudah aman dari syarat pencalonan. Kata para elit PKS, justru PKS intens ikut merapatkan diri dengan Gerindra. Semoga poin kedua ini berhasil.
Ketiga, Edy Rahmayadi. Pangkostrad ini sampai sekarang belum mundur juga dari jabatannya. Tapi, berdasarkan pantauan di lapangan, keinginan beliau menjadi cagubsu mulai nampak, ini dikuatkan dengan banyaknya poster, spanduk, baliho di seluruh kabupaten/kota bahwa Edy Rahmayadi ingin mencalonkan diri menjadi gubernur. Analisa sementara, Hanura menjadi andalan Edy Rahmayadi sebagai perahunya. Kenapa? Ketua Hanura Sumut Kodrat Shah, yang notabenenya berpengaruh kuat untuk mendukung Edy Rahmayadi. Hanura memiliki 10 kursi. Pun Edy sudah dipasangkan dengan Musa Rajeksha (Ijeck) menjadi wakilnya. Tapi sayang, pasangan ini belum memiliki surat sah untuk mendapatkan rekom dari DPP Hanura, Demokrat atau PAN. Kita tinggal liat saja, apakah Hanura, Demokrat dan PAN bakal mengusung Edy-Ijeck?.
Keempat, H Syamsul Arifin. Mantan Gubsu periode 2008-2013 ini juga digadang-gadang. Meski dirinya sudah di-laundry terlebih dahulu, jika dibanding dengan calon lainnya. Saya mengatakan, PDIP berpeluang kuat untuk mengusung Syamsul Arifin. PDIP memiliki 16 kursi. Nah, Syamsul Arifin tinggal mencari 4 kursi lagi. Andai saja PAN ke PDIP mengusung Syamsul, maka komplitlah Syamsul menuju Sumut 1. Mohon maaf, ini hanyalah analisa dan terawangan politik recehan, mungkin bermanfaat, mungkin juga tidak. Semoga !!
I am curious to find out what blog platform you are working with? I'm experiencing some small security issues with my latest site and I would like to find something more secure. Do you have any solutions? citicards login credit card
ReplyDelete