SIMALUNGUN - Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Prof Dr KH Saidurrahman MAg mematok target tahun 2020 mendatang, wajib memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Target ini sangat beralasan, karena sejak UINSU memperoleh akreditasi B akhir 2017 lalu UINSU terus berbenah dan berubah.
"Dalam catatan saya, dari 17 UIN di Indonesia, baru dua UIN yang akreditasi A. Jadi, kalau UINSU mau dapat A, kita harus bekerja keras. Target kita tahun 2020 harus A," kata Prof Saidurrahman saat menutup Rapat Kerja (Raker) UINSU di Hotel Inna Parapat, Danau Toba, Sabtu (3/2).
Kegiatan Raker UINSU tersebut, dihadiri sebanyak 166 peserta terdiri dari wakil rektor, kepala biro, dekan, wakil dekan, ketua prodi dan kepala lembaga dan pusat penelitian yang ada di lingkungan UINSU. Kegiatan Raker itu juga berlangsung sejak tanggal 1 hingga 3 februari 2018, dengan menghadirkan nara sumber guru besar filsafat UIN Sunan Kalijaga Prof Dr Amin Abdullah.
Rektor mengatakan, guna memperoleh akreditasi nilai A itu, bagi UINSU tidak segampang membalik telapak tangan. Butuh kerja keras yang ekstra untuk memperoleh target yang diinginkan. Untuk itulah, UINSU segera mengusulkan borang akreditasi tahun 2019, kemudian tahun 2020 segera divisitasi untuk memperoleh nilai A.
"Saya berharap keterlibatan seluruh stakeholder harus dilakukan, karena kita butuh, apalagi alumni di manapun berada. Sivitas akademika juga harus full untuk dilibatkan untuk meraih rencana besar ini," kata Prof Saidurrahman.
Dalam rangka mengejar target besar ini, rektor menyampaikan setidaknya harus ada empat syarat mutlak. Pertama kata dia, realisasi program digitalisasi. Guna menguakan program ini, dosen, mahasiswa dan perangkat lainnya di UINSU harus benar-benar terlibat. Penguasaan teknologi informasi untuk dosen dan mahasiswa mutlak dijalankan.
Kemudian kedua lanjut rektor, program internasionalisasi UINSU. Program ini tidak dapat ditawar-tawar lagi jika UINSU ingin dikenal luas. Kongkrit dari program ini seluruh dosen, mahasiswa harus mahir berbahasa. Praktik bahasa inggris maupun arab harus benar-benar berjalan. "Saya kira tugas ini harus digiatkan pusat bahasa. Seluruhnya harus ikut berpartisipasi," kata rektor.
Selanjutnya yang ketiga menurut rektor, jika UINSU mematok target A, maka program pertukaran mahasiswa dalam dan luar negeri harus berjalan. Mahasiswa kuar negeri yang ingin kuliah di UINSU harus difasilitas, seperti pemberian beasiswa dan sebaliknya, mahasiswa UINSU yang ingin kuliah di luar negeri harus memperolah beasiswa juga. "Program ini saya kira, sudah dapat dijalankan. Pemanfaatan pertukaran mahasiswa ini segera dilakukan dengan perguruan tinggi di luar negeri yang sudah dilakukan kerjasama sebelumnya," katanya.
Yang terakhir kata dia, mendirikan ma'ahad jami'ah. Seluruh mahasiswa semester awal wajib dilakukan pembinaan yang kontinuitas. Ma'ahad jami'ah ini sudah direncanakan dibangun dan dipastikan segera berdiri tahun 2018 ini di kampus IV UINSU Tuntungan.
Kegiatan Raker UINSU tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan penting untuk mempercepat akselerasi pembangunan UINSU di berbagai bidang, seperti capaian persentase keuangan per triwulan, capai kegiatan di seluruh lini dan peningkatan SDM serta fasilitas yang belum terbangun atau tertunda. **
Teks Foto :
BERFOTO SAMA : Usai rapat kerja UIN Sumatera Utara, Rektor UINSU Prof Dr KH Saidurrahman MAg berfoto bersama pimpinan UINSU, Raker yang digelar di Kota Parapat, Kabipaten Simalungun tersebut digelar tanggal 1-3 februari 2018, menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk akselerasi percepatan UINSU. (medanbisnis/anang)
0 comments:
Post a Comment